About

  • He is Jay Chou, he is my idol and my inspiration.

    Halo ini blognya Anugrah. Hallo, this is Anugrah's blog. Oke Lanjooottt!

  • He is Tom Cruise. He is my idol because of his acting quality.

    Halo ini blognya Anugrah. Hallo, this is Anugrah's blog. Oke Lanjooottt!

  • This is ... oh shit why you put my pic there !!! eh its me.

    Halo ini blognya Anugrah. Hallo, this is Anugrah's blog. Oke Lanjooottt!

Friday, 28 December 2018

Ghost Hunting Part 1

VIDEONYA AKU UPLOAD DI CHANNEL YOUTUBE KU.
Pas galungan 2018 Desember, aku berniat untuk memburu hantu sama Kevin. Lalu Kevin menyarankan aku untuk cari temen lagi biar gak berdua aja. Aku cari teman, namanya Linda dan Rusdi. Mereka setia banget. Jadi kita berangkatnya berempat. Lalu , aku tentukan tempatnya. Di dalam hati dan pikiranku , sudah tergambar jelas hutan pohon kayu di jinengdalem. Tempatnya gak terlalu luas, tapi ditanami pohon kayu yg tinggi tinggi sekali. Janjiannya jam 9. Dan mereka semua datang sebelum jam 9 itu. Aku lapar.

Tau bahwa aku lapar, aku kasih tau sebelumnya "bawa uang ya 7000  , nanti sebelum ekspedisi dan investigasi hantu kita makan mie ayam dulu di mie ayam pak Angga. " .aku juga sudah siapkan air agar gak beli air lagi.  Sehingga, Kevin Linda dan aku makan mie ayam, sedangkan Rusdi gak mau makan karena udah makan ( padahal udh aku paksa untuk ikut makan).

Setelah makan, kami menuju ke lokasi. Aku lihat... Lokasinya ternyata sudah berubah. Semua pohon kayu yg tinggi menjulang telah dibabat habis. Yang aku lihat adalah tanah kosong ! Aku kecewa. Teman teman akhirnya berhenti dan memikirkan lalu mendiskusikannya di pinggir jalan . Tersirat di benakku jembatan angker pulau Obi yang terkenal setannya suka nebeng sama pengendara motor (gatau kalau mobil) .
Lalu kami kesana. Bawa semua perlengkapan senter dan kamera. Kami sebenarnya takut  dianggap menantang oleh setan atau dewa yang ada disana karena kami takut ditempeli.  Jembatan itu dibawahnya sungai yang air nya tidak ada. Kering. Namun sekali deras, bisa menghanyutkan banyak jiwa. Aku dan mereka terus berjalan menyusuri sungai, akhirnya, kami mendengar suara aneh.
Nyeet nyeet nyeet
Oh aku kira itu suara perut Linda. Tapi ternyata... Itu suara sandalnya Linda yg kayak habis resap air . Hahahaha goblok.  Bgt serius.

Ku ketemu pura dan pohon beringin besar sekali dicoveri kain putih hitam kotak kotak. Aku bilang permisi dalam hati om swastyastu di mulut. Aku keep menerangi tiap langkah dan mata kamera dgn senter. Kevin kameramennya. Lalu, kami pulang karena sudah mendapatkan gambarnya.

Kami ke laut penarukan, sepi banget , yg ada org pacaran kayak mau skidipapap gitu di pinggir laut. Heran aku. Habis tu kita pulang karena... Ga habis mikir there is no way dan no idea lagi untuk menetapkan tempat angker apa yg harus dikunjungi karena Singaraja itu kota kecil dan temen temen ga mau main ke kuburan jadi yah... Kurang tempat. Hohoho. Sekian dan terimakasih.

Reuni Keluarga Akhir Tahun 2018

Tadi pagi, sekitar jam 10 aku berangkat ke sambangan (rumah om dodek) dengan kakakku. Aku nebeng sama kakakku pakek Yamaha Byson nya dia. Ku kira dia udh lancar make nya , eh ternyata masih patah patah kayak Inul, blum lancar pasang gigi. Papa dan mama bawa motornya juga pelan jadi kakakku harus ikuti mereka pelan. Tau kah Yamaha Byson ? Itu motor cowok. Motor yang kalau pelan berasa kayak odong odong , dan memang dibuat untuk cepat. Heran kali aku. Dia (kakakku) suka motor cowok, pingin beli helm cowok, tapi beli lulur purbasari ke Toko Cahaya Baru. Cowok suka luluran. Anak racing berlulur Purbasari kah jadinya (?)
Maaf agak ngelantur
Kami sekeluarga memang punya budaya untuk reunian di setiap akhir tahun,  sekedar saling berdekatan dan bersilaturahmi dengan keluarga besar agak tidak menimbulkan jurang yang besar diantara sanak saudara. Itu bagus.
Aku disana ketemu cantik, monik, Anik, kak Wiwin, sama Dion, kak dode sama istri dan anak anaknya,  Om dodek , Tante Lilik, Tante Bud, tante Ida , om Omang , mama papa.
Reuni kali ini di sponsori oleh om Omang. Dibeliin nasi kotak 50 kotak, sate 300 tusuk, gulai kambing 1 panci besar, gila gak naaaa? Mantap kalii dah. Kita makan makan puas.
Sebelum makan ada rapat dulu. Om sama Tante Tante ku kasih wejangan ke kita kita yg masih muda.

Aku sama cantik dan monik dan Anik saling foto buat ig tapi kakakku seolah menjauh sama kamera. Heran kalii aku. Anak racing berlulur Purbasari takut kamera ya. Hahahahaha

Habis itu, ada bule dari Belanda temennya kak dode Nimbrung bareng. Dia Uda bisa bahasa Indonesia. Namanya Gijs Friso. Dia ceritain deh pokoknya di Belanda tuh kayak gimana, dll. Trus aku udh buat janji sama dia untuk buat video bareng tentang bertukar budaya (QnA) antar Belanda sama Bali. Tapi di lain waktu karena.. aku lupa bawa kamera. Wkwkwkwkw

Habis itu. Aku pulang sama kakakku lagi. Aku langsung tidur siang, capek beut. Btw aku nulis ini jam 23.58 jadi... Aku harus tidur dlu. Karena ntar pagi ada seminarnya Hotman Paris aku harus dtg jam 8. Bye bye.

Wednesday, 26 December 2018

RESUME JURNAL PENELITIAN Hubungan Kepribadian Introvert dengan Komunikasi Verbal Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar Tahun Pelajaran 2016/2017


RESUME JURNAL PENELITIAN
1.      JUDUL PENELITIAN
“Hubungan Kepribadian Introvert dengan Komunikasi Verbal Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar Tahun Pelajaran 2016/2017”

2.      PENULIS : Choirotu Zubaidah

3.      LATAR BELAKANG PENELITIAN
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengalaman yang ada dilapangan bahwa kepribadian seseorang ada dua yaitu kepribadian introvert dan ekstrovert dari kedua kepribadian tersebut secara umum berpengaruh dengan komunikasinya. Dimana komunikasi setiap siswa itu berbeda-beda yaitu komunikasi yang baik, cukup dan kurang. Semakin baik kemampuan komunikasi siswa, maka semakin baik pula keaktifannya di kelas. Hal ini bisa mempengaruhi prestasi belajar karena keaktifan juga dinilai oleh guru.

4.      RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan kepribadian introvert dengan komunikasi siswa ?

5.      TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kepribadian introvert dengan komunikasi verbal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar.

6.      DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian korelasi dengan subyek penelitian siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar.

7.      SUBJEK PENELITIAN
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar yang berjumlah 311 siswa.
8.      SAMPEL PENELITIAN
Dari populasi sebanyak 311 siswa, diambil sampel penelitian sebanyak 35 siswa. 
9.      VARIABEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Variable bebas (X) = kepribadian introvert
Variable terikat (Y) = komunikasi verbal.
H1 = Adanya hubungan antara kepribadian introvert dengan komunikasi siswa
H0 = Tidak adanya hubungan antara kepribadian introvert dengan komunikasi siswa.
  1. LANDASAN TEORI
Menurut Suryabrata (2010: 162) Orang introvert terutama di pengaruhi oleh dunia subyektif, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Penyelesaiannya dengan dunia luar kurang baik; jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain, penyesuaian dengan batinnya baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepribadian introvert siswa tergolong sedang namun ada beberapa yang kepribadian introvertnya tinggi itu artinya siswa dan siswi tidak tergolong begitu tertutup secara berlebihan namun ada beberapa yang begitu tertutup. Seperti yang diungkapkan Jung (dalam Budiraharjo, 1997: 49) menegaskan bahwa tidak ada orang yang murni ekstrovert atau introvert. Setiap orang memiliki kedua sifat ekstrovert dan introvert dalam dirinya, dan kedua faktor tersebut mengandung variasi yang kompleks. Menurut Mulyana (2010: 260-261), bahasa verbal adalah sarana untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud lain dengan mengunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.
Jika dilihat dari dua pendapat di atas tentang kepribadian dan komunikasi verbal itu sangat berkaitan. Tidak ada kepribadian yang murni, setiap orang pasti memiliki dua kepribadian, meski setiap orang memliki dua kepribadian pasti disetiap kepribadian mengandung variasi yang kompleks yang mana juga akan memengaruhi komunikasi verbalnya. Bahasa verbal merupakan sarana menyampaikan pikiran perasaan maksud lainnya. Kepribadian introvert yang lebih mendominasi maka dalam penyampaian pikiran ataupun perasaan akan sedikit sulit.

  1. CARA PENGUMPULAN DATA
Data dikumpulkan dengan instrumen penelitian yang berupa angket atau kuesioner di dalam satu ruang kelas yang berisi 35 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar. Pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berstruktur dan diajukan kepada responden. Kuesioner yang diajukan kepada responten telah di uji coba dan hasilnya 20 item valid dan reliabel sedangkan 10 tidak valid dan tidak reliable untuk kuesioner kepribadian introvert, sedangkan untuk kuesioner komunikasi verbalnya 21 valid dan reliable dan 9 tidak valid dan tidak reliabel.
  1. TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk menganalisis data yang terkumpul, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena mengolah data untuk menguji hipotesis berbentuk angka atau teknik statistik. Setelah pengumpulan data, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik. Dalam pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment.
  1. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis data, maka dapat diketahui r hitung > r tabel yaitu -0,470 > 0,334 sehingga perhitungan signifikan, maka hipotesis yang berbunyi ―ada hubungan negatif kepribadian introvert dangan komunikasi verbal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar tahun pelajaran 2016/2017‖ diterima.
Siswa yang berkepribadian introvert yaitu tertutup dan kurangnya atau sulit bergaul dengan orang lain atau lingkungan sekitar yang mengakibatkan orang lain susah mengerti tentang keadaannya dan tidak semua orang dapat mengerti dan memahami siswa yang introvert. Sebagian siswa yang kepribadian introvert tertutup, biasanya kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, pesimis dan sulit bergaul dengan lingkungan sekitar dan sebagian siswa lainnya yang memiliki kepribadian introvert tidak terlalu tertutup, cukup memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tidak mudah menyerah dan mudah bergaul dengan lingkungan sekitar hanya saja siswa yang seperti ini biasanya memberikan batasan-batasan. Batasan-batasan disini yang dimaksud adalah dimana siswa memberikan semua informasi tentang dirinya kepada siswa lain yang dianggap kurang sangat penting atau bersifat pribadi. Sangat berbeda jauh dengan siswa yang introvertnya sangat kuat, siswa yang seperti ini benar-benar tertutup dan tidak memberitahukan batasan-batasan kepada semua orang, namun hanya mempercayai satu atau dua orang yang sangat dipercaya.
Fenomena yang ada saat ini adalah saat siswa yang berkepribadian introvert sangat kuat, bertemu dengan siswa lain maka siswa tersebut akan berdiam diri tidak berkomunikasi. Saat siswa lain mengajak berkomunikasi siswa tersebut hanya menjawab seperlunya saja atau hanya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain tersebut. Fenomena lainnya adalah siswa yang berkepribadian introvert yang memberikan batasan-batasan, pada saat siswa lain mengajak komunikasi, siswa tersebut menjawab pertanyaan dan kemudian menanyakan balik dari pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain tersebut. Jika antara siswa tersebut terjadi komunikasi maka kedua siswa tersebut akan mendapatkan informasi dari masing– masing siswa tersebut. Siswa yang memiliki kepribadian introvert saat memiliki masalah, orang lain akan sangat kesulitan memberikan bantuan karena siswa tersebut cenderung menutup diri selain itu sulitnya mengungkapkan isi hatinya, karena kurangnya keterbukaan dari siswa tersebut dan kurangnya komunikasi secara verbal.
Dilihat dari hasil penelitian diketahui bahwa komunikasi verbal siswa baik beberapa ada yang kurang baik atau cukup meskipun ada. Itu artinya siswa siswinya sudah mampu berkomunikasi dengan baik. Mampu mengungkapkan perasaan atau menyatakan pikirannya dengan baik. Dari hasil penelitian, siswa kelas XI di SMA ini kepribadian introvertnya tidak terlalu tinggi dan komunikasi verbalnya baik. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini antara kepribadian introvert dengan komunikasi verbalnya tidak begitu jauh berbeda.
  1. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kepribadian introvert dengan komunikasi verbal siswa. Hubungan antara kepribadian introvert dengan komunikasi verbal bersifat negarif. Artinya apabila siswa yang berkepribadian introvertnya tinggi makan komunikasi verbalnya rendah, sedangkan siswa yang berkepribadian introvertnya rendah maka komunikasi verbalnya tinggi.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka saran-saran yang dapat diajukan sebagai rekomendasi umum. kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu untuk peneliti selanjutnya. Berkaitan dengan adanya korelasi antara kedua variable tersebut, maka perlu diadakan penelitian ditempat yang berbeda agar mengetahui apakah hasil yang didapat akan sama atau berbeda.


Essay tentang Persaingan Produk Lokal terhadap Produk Impor


PERSAINGAN PRODUK IMPOR DAN PRODUK LOKAL
Oleh : Desak Anugrah Dwi Kusuma
          Belakangan ini, topik bahasan mengenai persaingan antara produk lokal dan produk impor mulai hangat untuk diperbincangkan. Apalagi kalau dihubungkan dengan MEA. MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Dibentuknya MEA membawa tujuan yang amat mulia, yakni agar negara anggota ASEAN bisa meningkatkan daya saingnya hingga dapat menyaingi Cina dan India dalam menarik investor impor.
Tertariknya investor asing untuk menanam modal di kawasan ASEAN akan meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. Indonesia mulai resmi masuk MEA pada 4 Januari 2016[1]. Itu artinya, Indonesia sudah lebih mudah memasarkan barang maupun jasa ke semua negara anggota ASEAN, begitupula dengan semua barang dan jasa negara-negara ASEAN yang lebih bebas untuk masuk ke Indonesia.
          Salah satu kata kunci yang harus kita renungkan adalah ‘daya saing’. Kalau sudah masuk MEA, otomatis Indonesia harus bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lain. Ibaratnya, Indonesia harus meningkatkan kecepatannya yang dari 15 km/jam menjadi 100 km/jam agar nantinya tidak ditinggal negara ASEAN lainnya. Jika tertinggal, ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk karena kalah saing dan tidak membuat para investor impor tertarik menanamkan modalnya di sini.
          Disamping itu, produk lokal dan produk impor sudah mudah sekali berbaur di masyarakat. Hampir seluruh convention store seperti, Indomaret dan Alfamart menjual produk impor. Sebagai konsumen Indonesia, tentu asal produk tersebut dianggap tidak penting untuk diketahui, bahkan menganggap bahwa tanggal kadaluarsa lah yang terpenting untuk dibaca pertama kali. Itu memang kebebasan semua orang untuk memilih, tapi hal ini membuat makin tergerusnya produk lokal Indonesia. Ketidakpedulian konsumen terhadap produk lokal adalah salah satu akar kalahnya produk lokal dalam persaingan. Kebanyakan dari kita, termasuk saya, sangat kagum dengan produk impor. Padahal belum tentu kualitasnya lebih dari produk lokal. Dimulai dari packaging yang terlihat ‘wah’, dan iklan di TV yang sungguh berkelas serta menggiurkan.
Sebelum konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk, terdapat dua hal yang biasanya menjadi penentu utama dari keputusan pembelian konsumen tersebut, yaitu adanya persepsi konsumen terhadap kualitas dari produk dan faktor prestige dari produk tersebut. Baik untuk merek lokal maupun merek impor, kedua faktor tersebut masih tetap berlaku.
Namun khususnya bagi konsumen yang lebih cenderung untuk memilih merek-merek produk impor, sudah jelas bahwa mereka memiliki persepsi bahwa merek impor memiliki kualitas (Perceived Brand Quality / Kualitas Merek yang Bisa Diterima) yang lebih baik daripada merek lokal, sekaligus sebagai Brand Prestige yang lebih tinggi daripada merek-merek lokal lainnya. Faktor kualitas yang dimaksudkan disini adalah selain kualitas dari produk itu sendiri, sudah termasuk juga service yang telah diberikan seperti halnya after sales service setelah produk terbeli.
Contohnya saja, persaingan antara pensil Faber-Castell Made In Malaysia dengan pensil lokal ‘I Love Indonesia’ sangat jelas terlihat. Konsumen Indonesia lebih memilih Faber-Castell impor dari Malaysia. Konsumen lebih melihat kualitas daripada label negara dimana produk tersebut dibuat. Terlebih lagi, produk coklat yang beredar di pasaran. Misalnya, Choco Pie (Made in Vietnam) yang bahkan lebih gampang dijumpai daripada Chocodot. Chocodot adalah coklat asli Garut, Jawa Barat yang memiliki keunikan tersendiri. Awalnya, cokelat ini hanya punya varian rasa cokelat dodol. Tetapi seiring berjalannya waktu, cokelat ini  memiliki berbagai varian dari green tea hingga rasa buah. Begitupula dengan Pod Chocolate yang sangat jarang saya temui di convention store padahal coklat ini menggunakan bunga lontar sebagai pemanisnya (bukan gula putih). Selain itu, cokelat asal Bali ini juga menyediakan tur untuk yang ingin belajar proses pembuatan cokelat. Sungguh banyak manfaatnya jika coklat ini bisa lebih terkenal daripada coklat impor yang beredar banyak di pasaran.
Bagi produk merek impor, faktor harga yang lebih tinggi dan faktor kelangkaan malah bisa semakin meningkatkan kecenderungan para konsumen untuk lebih memburunya. Hal ini karena merek impor yang lebih sukar ditemukan dan berharga sangat mahal malah justru akan dipersepsikan oleh para konsumen sebagai sebuah produk yang lebih berkualitas dan memiliki prestige yang lebih tinggi.
Namun selain dari kedua faktor (kualitas dan prestige) diatas, terdapat juga faktor Consumer Ethnocentrism yang bisa diartikan sebagai seberapa besar rasa nasionalisme dari para konsumen? Nasionalisme yang tinggi dari para konsumen akan bisa semakin mendorongnya untuk lebih memilih merek-merek lokal daripada keinginan pribadi untuk membeli merek-merek impor.
Dalam hal ini, merek lokal malah memiliki keunggulan yang lebih baik daripada merek-merek impor, yang mana merek lokal seringkali dipandang sebagai sebuah merek yang (lebih memahami) selera lokal daripada merek impor. Merek lokal dianggap semakin lebih (membumi) daripada merek impor, karena merek lokal akan lebih terhubung dengan tradisi dan budaya lokal. Konsumen bisa jadi memiliki ketertarikan yang lebih terhadap merek impor, namun karena mereka merasa lebih familiar dengan merek lokal serta karena merasa lebih bangga dengan memakai produk lokal, maka merekapun akan lebih cenderung untuk memilih produk lokal.
          Pertanyaannya selanjutnya adalah, apakah rasa nasionalisme dari konsumen kita sudah cukup tinggi sehingga mereka tetap bisa memilih merek lokal daripada merek impor? Pertanyaaan selanjutnya adalah, apakah kita sudah cukup hanya dengan mengandalkan rasa nasionalisme saja agar merek-merek lokal bisa menjadi pemenang dalam persaingan dengan merek-merek impor? Tentu saja kita pun harus tetap memperhatikan juga dari faktor kualitas dan prestige dari merek lokal tersebut agar dapat bersaing dengan merek impor.
Satu hal lagi yang sudah memainkan peranan penting selain hanya persepsi terhadap kualitas dan prestige dari sebuah produk adalah efek dari adanya Country of Origin (Negara asal). Konsumen akan lebih cenderung untuk menyimpulkan bahwa persepsi dan opini mereka tentang produk yang berasal dari negara tertentu, berdasarkan dari pengalaman untuk menggunakan, pengetahuan tentang produk tersebut dan negara asalnya, serta berbagai atribut dari produk yang biasanya lebih menonjol bagi mereka.
Kita bisa lihat kenyataan di masyarakat yang lebih menghargai durian Bangkok daripada durian lokal. Bahkan, harganya pun jauh lebih mahal dan masyarakat bisa menerima itu karena kualitas durian Bangkok sangat jelas lebih baik dari durian lokal. Tapi, nama ‘Bangkok’ tersebut tentu sangat berdampak bagi durian lokal. Bangkok adalah ibukota Thailand. Sudah jelas durian asal Indonesia asli kalah saing dengan durian yang asalnya dari Thailand (walau sudah banyak dikembangbiakkan di Indonesia). Kita juga terkadang terlalu kagum dengan sebutan negara asal. Misal, coklat ‘Belgia’ padahal coklat Indonesia tidak kalah dalam segi rasa. Ada pula kopi ‘Brazil’ padahal ada kopi Banyuatis dari yang lebih autentik rasanya.
Inilah fenomena dimana jika seseorang ditanya apakah kamu mau beli Ramen ? Maka orang mungkin akan langsung menyebut sebuah toko Ramen terkenal di Jepang karena memiliki rasa yang autentik. Kalau mau ingin beli mobil hemat, maka orang langsung berpikir merek Jepang. Kalau mau beli pisau, seketika berpikir membeli pisau Made in Germany. Stereotip ini lah yang menyebabkan produk lokal susah bersaing dengan produk luar negeri.
Stereotip Country of Origin (negara asal) sudah jelas bisa sangat mempengaruhi keputusan para konsumen dalam membeli merek produk lokal atau ingin membeli merek produk impor. Negara asal didefinisikan sebagai perusahaan atau kantor pusat untuk memasarkan produk tersebut dan negara asal dimana produk tersebut telah diproduksi. Dalam hal ini suatu merek dari produk bisa menanamkan persepsi global kepada benak para konsumen di seluruh dunia tentang produknya sampai mampu tampil dengan lebih menonjol dalam dunia persaingan global.
Stereotipe ini dapat menjadi prasangka positif dan juga negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Bahkan dampaknya bisa menyebabkan terjadinya diskriminasi produk lokal di negara sendiri. Konyol bukan ?
Diskriminasi produk lokal adalah pelayanan yang tidak adil terhadap produk lokal di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh produk lokal tersebut. Ada banyak bentuk diskriminasi yang bisa timbul. Contohnya, diskriminasi harga. Diskriminasi harga adalah kebijaksanaan untuk memberlakukan harga jual yang berbeda-beda untuk satu jenis barang yang sama di segmen pasar yang berbeda. Hanya karena merek yang terkenal, maka dijual dengan harga yang mahal, seperti fashion bermerek “Gucci” dan “Supreme”. Padahal, banyak fashion brand lokal yang tidak kalah kualitasnya dengan fashion tersebut.
Tentu ini menjadi suatu ancaman untuk negara-negara ASEAN yang sudah masuk dalam MEA, khususnya Indonesia. Semakin bebas barang atau jasa masuk ke dalam negara ini, malah membuat produk lokal semakin terinjak-injak. Sedangkan, produk lokal untuk diekspor jumlahnya masih timpang dengan produk impor yang masuk. Free Trade menjadi senjata makan tuan untuk bangsa yang tidak mampu meningkatkan daya saingnya.
Dari renungan itu semua, bisa ditarik kesimpulan bahwa kalau kita kurang mencintai produk dalam negeri kita sendiri, kapan mau berkembangnya produk dalam negeri kita. Suksesnya produk-produk asing itu terlebih dahulu  disebabkan oleh kecintaan mereka terhadap produk mereka sendiri. Tapi, semua pilihan ada dalam benak setiap orang. Karena, setiap orang memiliki opini dan alasan yang berbeda-beda untuk membeli suatu barang. Jika saya bertanya pilihannya hanya antara impor dan lokal, mungkin akan ada konsumen yang bilang  “tergantung asal produknya reliable dan aman, boleh impor dan lokal” atau “kalau ada sepatu kulit lokal yang bagus untuk apa beli sepatu kulit impor yang harganya jutaan?” atau bahkan mungkin ada yang menjawab “impor, bung!”.
Sebagai pihak netral saya mungkin akan menjawab, “yang terpenting kualitas. Kalau kualitasnya sama, saya pilih yang harganya lebih terjangkau. Kalau kualitas dan harganya sama, saya pilih yang lebih mudah didapat. Kalau kualitas, harga, dan ketersediannya sama, baru saya pastikan pilih produk lokal.”








         



[1] https://bisnis.tempo.co/read/732756/mea-mulai-berlaku-hari-ini-apa-saja-produk-andalan-indonesia

PUISI MENANG LOMBA MENULIS PUISI TINGKAT NASIONAL


Syair Rindu untuk Sahabat
Oleh : Anugrah Dwi Kusuma
Wahai sahabatku…
deburan ombak menuntun rasa rinduku padamu
ku tuliskan puisi ini dengan hati getas penuh badai
masih ingatkah engkau padaku ?

Wahai sahabatku…
engkau bagai matahari dan aku buminya
Aku ingin selalu berada di sisimu,
tak perduli berapa tahun cahaya kita berpisah

Tak pernah ku tolak bujukanmu
Berjalan berdua diiringi wangi bunga Dandelion
hingga menonton kabaret penghilang pasai
Semuanya abadi dalam pigura arkais
Saat engkau berada di sisiku,
hujan tak mampu mendirus hati ini,
Atmaku riang karena mualim sepertimu
Dimanakah engkau sekarang ?

Aku hanya anak elusif penuh beban teruk
Langit dan pertiwiku tak mampu menopangnya
Ku sanggupi rantauan demi sebongkah asa
Melangkah pelan bak tiada yang terjadi,
Ketakutan primordialku menjadi kenyataan,
Hatiku hancur berburai kesedihan,
melepas senyum dan pergi menjauhimu
Maafkan aku yang tak mampu mengucapkan selamat tinggal

Setiap hempasan ombak laksana rindu berkepanjangan
Air menggulung cepat demi melepasnya,
hamparan batu karang kokoh menahannya
Namun, selalu ada yang berhasil membasahi kakiku
Dengan harapan membawamu ke pantai ini,
memberimu inset foto kenangan yang terselip
Di bawah langit malam penuh bintang ku berdoa,
agar Sang Kuasa mempertemukan kita lagi

SEBONGKAH ASA DI IBUKOTA


Anak kecil bersandar pada orang-orangan sawah
Mendengar alunan musik gamelan
Bernyanyi hingga berlayar ke pulau kapuk
Repetan menusuk telinga menenggelamkannya

Semakin kencang
Tembus hingga langit ketujuh
Topik hutang, hutang, hutang
Menjadi beban anak bau kencur

Sekejap waktu telah berlalu
Sadar bahwa negeri ini sungguh luas
Berbekal atlas Indonesia usang toko klontong
Coretan pena melingkari peta ibukota

Anak ayam jadi anak rantau
Melepas gamang tuk mengembara
Memikul beban teruk dipundak
Membawa sebongkah asa ke ibukota

Berdiri di depan Kota Jakarta
pusat ribuan impian negeri ini
banyak filantropi yang terperangkap
meninggalkan jasad rakus tak bernyawa

Mondar-mandir di Kampung Pulo
Berkeliaran tanpa haluan
Surat lamaran ku genggam erat
Maksud hati menantikan keajaiban

Kamu adalah kamu
Aku adalah aku
Di balik gedung tinggi menjulang
Ada ribuan rumah reyot tak berpagar

Jeritan jiwa getas memberontak
Menghirup udara kotor dan sesak
Melihat lalu lintas penuh kemacetan
Menelik tatapan dingin manusia madar

Di rumah kumuh para pengangguran
Penghuninya majemuk penuh perbedaan
beda suku, agama, ras, dan antargolongan
Berbaur bagai ikan kecil di Laut Kaspia

Nyiur melambai dalam mimpi
Ilusi desa penuh perestorika
Andai bisa jelajahi lorong waktu
Pun akhirnya jatuh di lorong kumuh

Menahan air mata,
menutupi luka ternganga
Terombang-ambing pasrah,
bagaikan debu yang melayang bersama tiupan angin

Nasib pasik penuh dilema
hanya hati nurani yang menuntun
Bersimpuh di depan tempat ibadah
rintih berdoa agar peroleh asa







Teks Pidato Bahasa Inggris (Ujian Praktek SMA)


FILE WORD BISA DI DOWNLOAD sini

Teks Pidato Bahasa Inggris (Ujian Praktek SMA)

Om Swastyastu,
Good morning,
The honorable Mr. Kawan, Mr. Merta and Ms. Sang Ayu,
And all of my beloved friends.
First of all, let us say thanks to God who always gives us grace and good condition. Let me introduce myself, my name is Anugrah Dwi Kusuma. On this day, I will deliver a speech entitled “My Classroom, Twelfth Grade of Science One”
Ladies and Gentlemen,
Who have never felt high school life? Everyone must have been. The best thing that will not be forgotten is the classroom. Now, I am studying in the classroom of twelfth grade of Science 1 at SMA Negeri 3 Singaraja. My classroom is near the bathroom and adjacent to the twelfth grade of Science 2. Right next to the classroom, there is school garden and a very beautiful view of Samida Forest. Inside of this classroom, there are about 30 tables, 30 seats, 1 whiteboard with 3 markers, 1 fan, 2 lamps, and hygiene kits in the corner. Above the whiteboard, there are pair of photos of President of Republic Indonesia and Pancasila symbol. The classroom is white-walled and has a small stage for presentation. The windows in my classroom is very clean, but it covered by bad curtains.
Ladies and Gentlemen,
 My class has a daily picket schedule, so this classroom becomes a very comfortable place to learn. Every morning, my class is always cleaned before the lesson begins. This room is good for many reasons. Therefore, my class always becomes the most favorite class for teachers. In this class, I learned everything. From formal lessons, to non-formal lessons. The formal lessons are mathematics, biology, physics, chemistry, etc. And the non-formal lessons are the lessons of interacting with friends, mutual respect, obeying the teacher's command, and discipline.
My class is not just a place to learn. But also as a place to make beautiful memories. In this classroom, I am accompanied by many friends. Like, Dwiki, Rosma, Jenisa, Andri, Arfian, Ratih, Iluh, Della, and many others, which I can not mention one by one. In this class too,
Ladies and Gentlemen,
This classroom is a silent witness of the 30 students in it. The wall of this classroom seems to have recorded everything. There are so many problems happening in my classroom. But, everything can be solved by the people who are in it. This classroom is also as a place to wait for love that comes just like that. I can not forget this class because of the beautiful memories. Like, doing homework together, singing, forgiving, fighting and also holding hands.
            Ladies and Gentlemen,
            In closing, I would conclude that, this classroom is a place of all tears and happiness. Soon, my friends and I will leave this classroom. In the end, this classroom just becomes a place for the dreamers to come and go in order to achieve their goals. I love this classroom so much !
            Ladies and Gentlemen,
            That is the speech that I can say. I am sorry if there are mistakes in delivering the speech. Thank you for your attention.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om


Laporan Pagelaran Seni Tari Saman


FILE WORD BISA DI DOWNLOAD disini

LAPORAN PAGELARAN SENI TARI SAMAN 
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkah dan karunia–Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pergelaran Tari ini.
Laporan Pergelaran Tari ini dibuat untuk memenuhi tugas Pelajaran Seni Budaya. Laporan Pergelaran Tari ini memberikan arahan agar kita dapat mengetahui cara bagaimana mempersiapkan suatu pergelaran seni tari dengan gerakan yang sangat sederhana sekaligus mengembangkan kreativitas siswa dalam bidang seni.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam pergelaran tari maupun dalam perencanaan pergelaran yang akan dilaksanakan antara lain
- Ibu Taman, selaku Guru Seni Budaya
- Orang Tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan maupun biaya.
- Rekan-rekan yang selalu memberikan semangat dan ide-ide kreatif.
Kami berharap Laporan Pergelaran Tari ini dapat bermanfaat kepada pembaca. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang pembaca temui dalam Laporan Pergelaran Tari ini, sebab kami masih dalam tahap belajar.


Singaraja, 6 Desember 2015


                                                                                                Desak Anugrah Dwi Kusuma

                         


DAFTAR ISI
Kata Pengantar  ……………………………………………………………………………..  1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….  2
I.           Pendahuluan…………………………………………………….……………….….  3
II.          Latar Belakang…………………..…………………………………………………  4
III.        Tujuan Kegiatan…………………………………………………….…………….… 5
IV.        Susunan Kepanitiaan……………….………………………………………………. 6
IV.        Tema dan Subtema………………………………………………………….…...…. 7
V.          Peserta…………………………………………………………………….….…..... 8
VI.         Pemilihan Tempat & Waktu………………………………………….……..….…. 9
VII.        Penutup……………………………………………………………………………. 10
VIII.       Lampiran Foto……………………………………………………...………..….11-13











BAB I
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat  Tuhan yang Maha Esayang telah memberikan limpahan kasih karunia-Nya kepada kita semua. Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang indah dan tak lepas dari karya seni.
Seni merupakan Mahakarya yang indah dan mampu menimbulkan perasaan kagum terhadap si pengamat. Seni adalah sebuah bentuk yang bisa di jabarkan dalam berbagai media, seperti Seni Suara, Seni Tari, Seni Wayang dan lain sebagainya. Dimana kesemua seni tersebut mempunyai media yang bermacam-macam.
            Seni umumnya identik dengan keindahan, karena seni pada umumnya diperlihatkan dan dipertontonkan kepada orang lain. Untuk itu perlu keindahan. Seni yang tidak indah, tidak akan berguna dan tidak akan banyak orang yang memperhatikannya, sehingga seni yang jelek tersebut lambat laun akan hilang dengan sendirinya.
         Sesuai dengan pelajaran Seni Budaya Kelas XII SMA Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2017/2018, kami ditugaskan untuk menyelenggarakan Pentas Tari (Pentar)
         Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan kecintaan para siswa terhadap kesenian dan kebudayaan dan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Nuraini semester ini, kami mengadakan kegiatan Pentas Tari. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan pelajar terhadap kesenian dan menjadi motivasi untuk masa yang akan datang.







BAB II
LATAR BELAKANG
Tari adalah upaya untuk mewujudkan keindahan melalui susunan gerak dan irama dalam satuan komposisi gerak untuk menyampaikan pesan tertentu.
Menurut Alma Hwkins (1990: 81) :” Tari adalah ekspresi manusia  yang paling tua. Pengalaman yang timbul karena gerakan sosial merupakan hasil dari kebutuhan manusia untuk menemukan serta mencari bentuk yang nyata pada aspek-aspek estetis dari pertemuannya dengan kehidupan. Ada dua pengalaman kreatif dan estetis karena pengalaman itu akan memperkaya dirinya sebagai manusia.
Pengalaman menolong manusia menjadi seorang individu yang terintegrasi dan merasa harmonis dengan dunianya, untuk mencapai perasaan keutuhan”. Dalam seni tari di Indonesia dikenal istilah tari kreasi baru dan tari tradisi.
Tari kreasi baru adalah tari yang diciptakan berdasarkan pengembangan gerak yang berasal dari gerak tradisi maupun luar tradisi, Tari kreasi baru berasal dari dua bagian yang pertama tari kreasi baru yang berakar daritari tradisi dan yang kedua adalah tari kreasi baru yang berpijak diluar tradisi atau lepas dari tradisi. Tari kreasi baru diciptakan untuk mengekspresikan ungkapan perasaan, ide maupun pesan dalam gerakan.









BAB III
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan yang hendak di capai dari pergelaran ini adalah:
1.  Untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap kesenian Indonesia.
2.  Menyalurkan bakat dan minat terhadap kesenian.
3.  Memberi hiburan
4.  Memenuhi Tugas yang diberikan oleh Ibu Guru
5.  Untuk mempertahankan semangat kebudayaan nusantara khususnya di bidang tari
6.  Untuk mengembangkan semangat dalam pengembangan tari nusantara
7.  Untuk menambah kekreatifan siswa dalam melaksanakan suatu pergelaran tari yang menarik.













BAB IV
SUSUNAN KEPANITIAN
1.1 Susunan  Panitia
Susunan Panitia Pergelaran Tari XI Akuntansi 2
Jabatan
Pelaksana
Tugas dan Kewajiban
Ketua
Dsk Anugrah Dwi Kusuma
Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan pergelaran
Wakil Ketua
Ratih Mahadewi
Membuat program pergelaran tari dan mempertanggungjawabkannya
Bendahara
Luh Sri Indrawati
Mengurusi segala hal yang berkaitan dengan keuangan.
Seksi Kostum dan Make up
Andri Ariastiti
Mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kostum dan make up
Crew Panggung
Citra Susanti
Menentukan dekorasi panggung, menentukan dekorasi acara dan memasang materi publikasi media onsite
Seksi Latihan
Agustina Indrayani
Menyusun dan menentukan waktu untuk latihan tari
Seksi Dokumentasi
Dua orang panitia
Yuli dan Asti dari IPA 3
Mendokumentasikan baik foto maupun video tari yang ditampilkan pada saat pergelaran maupun latihan




1.2  Hasil Kinerja Panitia
Kinerja Panitia Pergelaran Tari XI Akuntansi 2
Jabatan
Pelaksana
Kinerja
Ketua
Desak Anugrah Dwi Kusuma
Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan pergelaran serta membuat Laporan Pergelaran Tari
Wakil Ketua
Ratih Mahadewi
Sangat enerjik dalam membantu ketua
Bendahara
Luh Sri Indrawati
Menciptakan ide kreatif kostum tak berbiaya
Seksi Kostum dan Make up
Andri Ariastiti
Pada saat persiapan make up, ikut membantu penari untuk memakai make up.
Crew Panggung
Citra Susanti
Pada saat hari-hari sebelum pergelaran tari tidak dapat hadir karena alasan alasan lain
Seksi Latihan
Agustina Indrayani
Kurang aktif dalam menyusun dan menentukan waktu latihan untuk para penari, dan juga pada saat latihan tari hari Jumat, Tgl 10 April 2015 tidak hadir
Seksi Dokumentasi
Dua orang panitia
Berhasil mendokumentasikan foto dan video pada saat pertunjukan tari.






BAB V
TEMA dan SUBTEMA
Judul               : “TARI SAMAN”
Sinopsis          :
            Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk
merayakan   peristiwa-peristiwa   penting   dalam   adat.   Syair   dalam   tarian   Saman
mempergunakan bahasa   Gayo.   Selain   itu   biasanya   tarian   ini   juga   ditampilkan   untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari
Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal
dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif
Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang  ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk
Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Tari  saman  merupakan  salah   satu   media   untuk   pencapaian  pesan   (dakwah).   Tarian   ini
mencerminkan pendidikan,   keagamaan,   sopan   santun,   kepahlawanan,   kekompakan   dan
kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua
cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-
nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tariDan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.






BAB VI
PEMILIHAN WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan Pergelaran ini diselenggarakan  pada :
Hari dan tanggal           : Sabtu, 20 November 2017
Waktu                           : 15.30 WIB - Selesai
Tempat                          : Aula SMAN 3 Singaraja
















BAB VII
PENUTUP
            Besar harapan dan keinginan kami untuk dapat melaksanakan kegiatan ini. Bukan hanya bersifat momentum atau hanya sesaat. Tetapi untuk kesinambungan dan kelanjutan kegiatan atau event – event yang positif.
Hal tersebut membutuhkan pemikiran dan kerja keras serta materi yang tidak sedikit dan tentu kerjasama yang memiliki hubungan sinergis dengan kegiatan ini.
Demikian Laporan Pergelaran Tari ini kami buat, salah dan kurang mohon dimaafkan.















VIII
LAMPIRAN FOTO