KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan tentang “ Renang “. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas dari guru mata pelajaran.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi yang membaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Singaraja,
24 Oktober 2017
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
COVER ...................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................1
DAFTAR
ISI ........................................................................... 2
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ........................................................ 3
B. Rumusan
Masalah ...................................................3
C.
Tujuan ..................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Renang ..................................................... 4
2.2 Gaya
Renang ......................................................... 6
2.3 Penjelasan Gaya
Renang .......................................8
2.4 Nomor Perlombaan
Renang………………………9
2.5 Ukuran Kolam Renang
Standar……………………10
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ............................................................ 11
3.2
Saran ..................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di
Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan, sedangkan
sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan
cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup
didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah salah satu
unsur yang penting didalam kehidupan kita, sebab bila tidak ada air tentu semua
mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling
dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan
penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang dapat
memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
benar dan rutin.
Namun
kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga tersebut, karna di
anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.
Untuk
menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan melakukan gerakan
pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan
juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama
5 menit.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Bagaimanakah
sejarah dari cabang olahraga renang?
1.2.2 Bagaimana
macam macam gaya berolahraga renang?
1.2.3 Bagaimana
nomor perlombaan olahraga renang?
1.2.4 Bagaimana
proses ukuran standar kolah untuk olimpiade olahraga renang?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1 Untuk
mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.3.2 Untuk
mengetahui macam gaya berolahraga renang.
1.3.3 Untuk
mengetahui nomor perlombaan renang
1.3.4 Untuk
mengetahui ukuran standar olimpiade kolam renang
1.4 Manfaat
Penulisan
1.4.1 Pembaca
dapat mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.4.2 Pembaca
dapat mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.4.3 Pembaca
dapat mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.4.4 Pembaca
dapat mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Renang
Renang
telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman
Batu didalam “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di
Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan
gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ini mungkin menunjukkan
gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya
dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient. Stempel
lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi
menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya
bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul
Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya
dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan
diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Gambar timbul
Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi.
Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang
berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi
dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan
variasi dari gaya bebas.
Penggambaran
perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah
lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di
Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi,
termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian
27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak
pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam
naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon. Orang-orang Yunani tidak mengikut
sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga
tersebut. Sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi
mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan
mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari
ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar
para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani
menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi. Orang Yunani
Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480
tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk
angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam
dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh,
ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
Juga
dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada
perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka
dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik.
Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium
Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer,
sering menggunakan alat bantu renang. Di Jepang, renang merupakan salah satu
keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang
pada tahun 36 sebelum masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak
jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat
Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang
melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang
awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para
kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah.
Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi
kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah
ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke
16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum
tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo
da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman,
Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang
Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus
dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti
kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu
yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang,
menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada
tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari
Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696,
penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada
sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam
bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun
hingga masa yang akan datang.
Pada
tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk
Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih
ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai
pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts
Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis
Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi
khusus tentang renang.
Pada
tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku
tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar
renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der
Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang
untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk membantu
dalam belajar berenang.
Bukunya
menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih
dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air,
kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam
air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok
penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772
di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok
kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di
Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada
yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang
masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan
Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria
(lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah
direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m,
dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan
oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya
bebas. Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu
memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia.
Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut
Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya
adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik.
Perlombaan 1500 m juga diadakan. Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat
kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat
bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat
dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade
kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m
gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang
pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada
dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada
waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama
arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh
John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang
Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan
pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air.
Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis
dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya
Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris
bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan
penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda
dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan
seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada
atau tendangan menggunting dari Trudgen. Dia menggunakan gerakan ini pada tahun
1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang
baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen
pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu
adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada
keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik
menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia
diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl.
Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220
yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan
440 yard gaya dada, dan 4×50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang
olimpiade musim panas tahun 1904. Perlombaan ini membedakan antara gaya dada
dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada
dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan
gaya Trudgen.
Pada
tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika
Serikat sebagai penari balet dalam air. Kemudian dia ditangkap karena
mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan,
kaki dan leher. Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana
yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya
yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa
film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi
renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation
Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
B.
Macam-macam Gaya Renang
1.
Gaya bebas
Gaya
bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan
dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belahkaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya
bebas, posisi wajah menghadap ke
permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke
luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping.
Sewaktu mengambil napas, perenang bisa
memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang
lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju
lebih cepat di air. Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan
teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan
dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga
gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah
terlatih maupun para pemula.
2.
Gaya kupu-kupu
Gaya
kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan
ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakansirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara
dihembuskan kuat-kuat darimulut dan hidung sebelum
kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di
luar air. Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan
gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula
yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi
gerakan tangan dan kaki. Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang
lebih besar dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan
kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat
berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang
lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk
dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
3.
Gaya punggung
Sewaktu
berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke
permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah
mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat
ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan
menghitung jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa
dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah
tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di
luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu
berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas,gaya dada, dan gaya
kupu-kupu yang
semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start
dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan,
sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya
punggung adalah
gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan
di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang
tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas
4.
Gaya dada
Gaya
dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada
atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan
diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru
gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada
di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.
Penjelasan Gaya Renang
Gaya
renang bebas adalah gaya renang dengan memposisikan bagian tubuh menghadap
bagian dalam air, Kedua tangan dan kaki melakukan pengayunan dengan cara
membelah tangan dengan berganti gentian secara terus menerus hingga menuju
tujuan si perenang. Untuk mendapatkan kecepatan, maka perenang harus melakukan
pengayunan kaki dan tangan dengan lebih cepat sehingga dorongan air akan
membuat tubuh semakin cepat dan sampai ketujuan.
Gerakan kaki pada renang gaya kupu-kupu :
·
Posisi
atau keadaan kaki lurus samapai dengan telapak kaki.
·
Gerakan
kaki ke atas dilakukan dengan kaki membengkokan kaki pada persendian lutut.
·
Bengkoknya
kaki ini tidak besar sehingga hanya sebagian jari-jari kaki saja yang ke luar permukaan air.
·
Tendangan
kaki ke bawah dilakukan dengan keras terutama pada punggung kaki. Dilakukan
dengan cara meluruskan kedua belah kaki dari sikap membengkok.
·
Tendangan
kaki ini masih berjalan, terlihat sikap kaki lurus dari sikap yang bengkok.
·
Setelah
tendangan kaki ke arah bawah selesai atau berakhir. Maka kaki digerakkan ke
arah atas dari posisi kaki yang lurus, kemudian ditekuk pada persendian lutut.
Gerakan lengan pada renang gaya
kupu-kupu :
·
Lengan
saat akhir dayungan untuk persiapan recoveryLengan saat pelaksanaan recovery dengan
cara melemparkan lengan ke arah samping permukaan air.
·
Lengan
saat akhir recovery dimana kedua tangan masuk ke dalam permukaan air di depan
kepala pada garis bahu.
·
Kedua
lengan masuk ke dalam permukaan air dengan posisi sikap tunduk.
·
Kedua
lengan mulai untuk melakukan tarikan ke arah luar.
·
Kedua
lengan mulai bergerak ke arah dalam masih termasuk dalam tarikan menekuk lengan
pada persendian siku.
·
Kedua
lengan mulai dengan dorongan ke arah dalam.
·
Kedua
lengan saat akhir dayungan dimana posisi kedua ibu jari menyentuh paha.
Gerakan tangan pada renang gaya punggung :
·
Posisi
awal tangan lurus di atas kepala perenang
·
Ayunkan
tangan ke belakang, dekat dengan pinggang
·
Angkat
tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
·
Angkat
tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
·
Lakukan
hal yang sama dengan tangan yang satu dan lakukan secara bergantian
·
Ketika
akan memasukan tangan ke dalam air, usahakan telapak tangan yang masuk ke dalam
air terlebih dahulu, hal ini ditujukan untuk memperkecil tekanan dari air.
·
Posisi
kaki tidak terlalu dekat dengan permukaan air, posisi kaki sebaiknya agak masuk
ke dalam kolam agar kecepatan yang dihasilkan maksimal dan juga memudahkan
kepala untuk tetap berada di atas permukaan air.
·
Posisi
kedua kaki berdekatan antara kaki yang satu dengan kaki yang lain.
·
Posisi
telapak kaki agak diluruskan hingga menjadi lurus, sejajar dengan tulang kaki.
·
Kaki
digerakan naik – turun secara bergantian (kaki kanan – kaki kiri).
·
Kaki
digerakan cukup cepat agar arah renang tetap lurus ke depan.
·
Gerakan
kaki harus konstan, tidak bisa berhenti sejenak agar arah renang tidak berbelok
atau melenceng.
Gaya
katak adalah gaya yang sangat mudah untuk dilakukan, dalam gaya ini kedua kaki
ditekukkan. Lalu, tangan dirapatkan ke dada saat kaki membuka tangan tutup
begitupun sebaliknya. Gaya ini memang sulit jika belum terbiasa dilakukan. Gaya
tersebut, dengan sela-sela perjalanan mengambil nafas dan mengatur agar bisa
terkontrol dengan baik. Pada saat mengatur nafas, kepala sedikit diangkat dan
menengok kemudian masuk ke air kembali menengok, hal itu dilakukan hingga
selesai sampai tujuan. Pengaturan nafas ini memang sangat penting, supaya anda
tidak mengalami kelelahan dalam berenang. Untuk bagian kaki dan tangannya,
perenang melakukan gerakan layaknya katak dengan menekuk dan meluruskan kembali
tangan dan kaki.
C.
Nomor
Perlombaan Olahraga Renang
Perlombaan
renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya
kupu-kupu, gaya
punggung,
dan gaya dada). Nomor-nomor
renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
·
Gaya
ganti estafet: 4 x 100 m
·
Gaya
bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
·
Marathon
10 km.
Federasi
Renang Internasional mengakui
rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
·
Gaya
bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
·
Gaya
punggung: 50 m, 100 m, 200 m
·
Gaya
dada: 50 m, 100 m, 200 m
·
Gaya
kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
·
Gaya
ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
·
Gaya
ganti estafet: 4×100 m
·
Gaya
bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[
Pada
nomor gaya ganti perorangan,
seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran,
dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada
nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang
lintasan pendek 25 m.
Pada
nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang
yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya
punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri
oleh perenang gaya bebas.
D.
Ukuran
Kolam Renang Untuk Olahraga Renang
Ukuran Kolam
Renang Standar Internasional :
-
Panjang
kolam Renang 50 m
-
Kedalaman
kolam minimum adalah 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pada lintasan pertama
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam renang yang dilengkapi
dengan balok start.
-
Kedalaman
minimum pada bagian lainnya yaitu 1,0 m.
-
Suhu
Air pada kolam renang : 25° C sampai 28° C
-
Jika
dilakukan pada malam hari pencahayaannya adalah 1500 lumen
-
Garis
Lebar : 2, 5 m
-
Lintasan
: 8
Ukuran Kolam Renang Standar Nasional :
-
Panjang
kolam adalah 50 m
-
Lebar
kolam renang adalah 25 m
-
Kedalaman
kolam minimum adalah 2 meter
-
Garis
Lebar : 2, 5 m
-
Lintasan
: 8
-
Suhu
Air pada kolam renang : 25° C sampai 28° C
-
Jika
dilakukan pada malam hari pencahayaannya adalah 1500 lumen
BAB III
PENUTUP
a. Simpulan
Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam
gaya seperti gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun
seperti pada olahraga yang lainnya, olahraga berenang juga mempunyai resiko
yang mampu menyebabkan kematian, oleh karena itu perlunya mempehatikan dengan
detail mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam berenang agar anda bisa
nyaman dan selamat ketika berenang.
b. Saran
Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Post a Comment