File WORD bisa di download di : sini
APBN 2018 YANG
BERKEADILAN DI SELURUH PELOSOK TANAH AIR
Ditulis oleh : Anugrah Dwi Kusuma
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
merupakan istilah yang digunakan dalam sistem penganggaran keuangan negara di
Indonesia. APBN berperan sebagai instrumen utama pemerintah untuk mensukseskan
program kerja yang dicanangkan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan
makmur, sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Sesuai dengan
pasal 23 ayat (1) UUD 1945 Amandemen ke-4, ditegaskan bahwa APBN sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan UU dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
APBN 2018 memiliki tema yang sangat menarik
yakni “Memantapkan Pengelolaan Fiskal untuk Mengakselerasi Pertumbuhan yang
Berkeadilan”. Berdasarkan tema tersebut, kita digiring untuk memahami bahwa
prioritas APBN 2018 adalah mengelola pajak dan pendapatan negara agar
terwujudnya pembangunan yang merata di seluruh pelosok tanah air. Berdasarkan
prioritas tersebut, pemerintah memiliki beberapa kebijakan pokok dalam APBN
2018, yakni melakukan optimalisasi pendapatan negara dengan target penerimaan
perpajakan yang realistis sesuai database
terkini, meningkatkan kualitas belanja negara dengan tetap melakukan
efisiensi belanja non-prioritas tanpa mengurangi output yang direncanakan, mengendalikan defisit dan rasio utang
demi efisiensi pembiayaan anggaran. mengembangkan creative financing, dan mengalokasikan Souverign Wealth Fund sebagai simpanan jangka panjang untuk generasi
berikutnya. Pajak akan menjadi distributor pendapatan dan pemacu dunia usaha
agar lebih kompetitif. Belanja negara juga akan diprioritaskan untuk
pembangunan infrastruktur dan program perlindungan sosial yang merata di
seluruh pelosok tanah air.
Bagai pepatah ‘tak kenal, maka tak sayang’,
sebelum menjadi pengawal setiap rupiah yang dibelanjakan dengan baik,
masyarakat harus mempunyai rasa memiliki yang tinggi dan teredukasi dengan
berbagai informasi kebijakan yang dijalankan pemerintah dalam APBN.. Disamping
itu, pemerintah sudah melakukan upaya untuk mewujudkan APBN yang kredibel,
transparan dan akuntabel dengan menyediakan segala informasi APBN di website Kementerian
Keuangan yang dapat diakses dengan mudah oleh semua orang, khususnya masyarakat
Indonesia.
Dalam postur APBN 2018, APN (Anggaran
Pendapatan Negara) ditargetkan sebesar Rp. 1.894,7 triliun. Jumlah ini didapat
dari penerimaan perpajakan sebesar Rp. 1.618,1 triliun, PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak) sebesar Rp. 275, 4 triliun dan Hibah sebesar Rp. 1,2 triliun. ABN
(Anggaran Belanja Negara) sebesar Rp. 2.220,7 triliun yang terdiri dari
anggaran belanja pemerintahan pusat sebesar Rp. 1.454,5 triliun dan anggaran
transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp. 766,2 triliun. Angka itu didapat
dari transfer ke daerah sebesar Rp. 706,2 triliun dan dana desa sebesar Rp.
60,5 triliun. Kemudian, total pembiayaan anggaran adalah sebesar Rp. 325,9 triliun.
Berdasarkan data, pendapatan negara masih didominasi oleh penerimaan perpajakan
berupa pajak penghasilan. Pada APBN 2018, anggaran transfer ke daerah dan dana
desa meningkat sebesar Rp. 10, 3 triliun dari APBN tahun lalu.
Sebagai langkah nyata pemerintah dalam
mengurangi ketimpangan sumber pendanaan dan kualitas layanan publik antara
pusat dan daerah serta optimalisasi pembangunan di daerah pelosok demi
pembangunan yang merata, pemerintah melalui Kemenkeu telah mendanai daerah
pelosok untuk bisa memiliki akses infrastruktur dengan program Badan Layanan
Umum (BLU) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) yang
pendanaannya juga bersumber dari badan swasta. Disamping itu, pemerintah
melalui Kemendes PDTT dan Kemenhub sudah banyak membangun infrastruktur jalan
di daerah terpencil, sebagai contoh, di desa Alasbayur, Situbondo. Hal ini
memudahkan akses tata niaga masyarakat untuk menjual hasil tani ke pasar dan
juga membantu anak-anak agar lebih mudah bersekolah. Selain itu, pemerintah
melalui Kemendikbud sudah menjalankan program SM3T dengan mengirimkan guru-guru
muda untuk mengajar di daerah tertinggal dan terpencil. Melalui Kemenpupr, juga
telah menyelesaikan jembatan gantung dengan teknologi Judesa di Lembor,
Manggarai Barat, NTT. Terlebih lagi, Kemenesdm yang terus mengembangkan akses
listrik di daerah-daerah terpencil dan tertinggal.
APBN 2018 yang berkeadilan di seluruh pelosok
tanah air akan terwujud jika semua pihak saling bersinergi dan bekerjasama
dengan baik. Dari pihak pemerintah, hingga masyarakat yang berperan sebagai
konsumen kesejahteraan dan pengawal setiap rupiah. APBN adalah milik bersama yang
menentukan kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran NKRI. Maka dari itu, seluruh
rakyat Indonesia senantiasa harus bahu-membahu untuk bekerja, menjaga dan
menggunakan APBN sebaik-baiknya.
0 komentar:
Post a Comment